TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG SEMOGA BERMANFAAT

Sabtu, 28 Maret 2020

Perancangan Sistem Secara Umum, Kendala, Teknik Pengumpulan Data dan RAD

   Selamat berjumpa kembali guys,,, Dalam pertemuan kali ini kita akan membahas beberapak pokok bahasan yang sesuai dengan judul kita kali ini. Oke tampa panjang lebar mari kita bahas satu per satu....

Perancangan Sistem

    Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem.
   Perancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : Perancangan sistem secara umum / perancangan konseptual, perancangan logikal / perancangan secara makro, dan yang kedua Perancangan sistem secara terperinci / perancangan sistem secara phisik. Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas Perancangan Sistem Secara Umum.

TUJUAN PERANCANGAN SISTEM
 
   Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem 
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terinci)

A. PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM

   Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.
   Analisis sistem dan desain sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi menunjukkan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan dimodelkan selama fase analisis menyediakan dasar bagi desain sistem secara umum untuk dibuat. Fase analisis sistem merupakan investigasi dan berorientasi ke temuan.
   Pada fase ini, profesional sistem harus sering membuat fitur yang baru atau berbeda dari model dasar yang dibuat selama analisis sistem.
   Kuncinya adalah dapatkan atau tuliskan semua ke dalam kertas tanpa mencoba untuk memperbaiki desain sistem lebih awal. Aturannya adalah : berinteraksi dengan user, periksa dengan anggota tim, periksa dengan teknisi (pemrogram); desain ulang, periksa, periksa dan periksa kembali tetapi jangan coba-coba untuk membangun detail yang lebih rendah atau spec kecil selama fase ini. Semua ini akan dilakukan jika salah satu dari desain sistem secara umum sudah dipilih untuk implementasi.

TIGA KATEGORI DESAIN SISTEM
 
1. Global-Based Systems 
   Untuk mendesain sistem yang berbasis global (global-based) membutuhkan pemeriksaan secara seksama dan lengkap atau penggantian dari seluruh komponen desain umum.
2. Group-Based Systems 
   Sistem ini melayani cabang-cabang atau group user khusus dalam organisasi. Kelompok ini memiliki kebutuhan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan dan membuat keputusan yang tepat.
3. Local-Based Systems
   Sistem ini khusus didesain untuk beberapa orang, sering satu atau dua, untuk aplikasi khusus tambahan. User memiliki PC dan ia direncanakan untuk memiliki sistemnya. 

TAHAPAN PERANCANGAN SISTEM
1. PERANCANGAN OUTPUT
   Perancangan output atau keluaran merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap unsur manusia yang membutuhkannya.

Tipe output dapat dibedakan : 
  • Eksternal
    Tujuan output untuk informasi diluar organisasi pemakai Contoh : faktur, check, tanda terima pembayaran, dll.
  • Internal               
    Tujuan output untuk informasi dilingkungan organisasi pemakai Contoh : laporan-laporan terinci, laporan-laporan ringkasan, dll.
Yang harus diperhatikan dalam perancangan output : 
  • Tipe output (Eksternal, Internal)
  • Isi output (keterangan atau informasi)
  • Format output (berupa keterangan/narrative, tabel atau grafik)
  • Frekuensi (banyaknya pencetakan dalam periode tertentu)
Langkah-langkah Perancangan Output Secara Umum : 
  • Menentukan kebutuhan Output dari sistem yang baru
  • Output yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat.
  • Menentukan parameter dari Output (lihat yang harus diperhatikan dalam perancangan Output)
2. PERANCANGAN INPUT 
Tujuan dari Perancangan Input adalah :
  • Untuk mengefektifkan biaya pemasukan data
  • Untuk mencapai keakuratan yang tinggi
  • Untuk menjamin pemasukan data dapat diterima & dimengerti oleh pemakai
Proses Input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu :
  • Data capture / Penangkapan data
  • Data preparation / Penyiapan data
  • Data entry / Pemasukan data
Input yang menggunakan alat input tidak langsung mempunyai 3 tahapan utama, yaitu data capture, data preparation dan data entry. Sedangkan input yang menggunakan alat input langsung terdiri dari 2 tahapan utama, yaitu data capture dan data entry.

Tipe Input
  • Eksternal
    Pada tipe ini pemasukan data berasal dari luar organisasi Contoh : faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi, dll
  • Internal
    Pada tipe ini pemasukan data hasil komunikasi pemakai dengan sistem Contoh : faktur penjualan, order penjualan, dll
Yang perlu diperhatikan dalam Perancangan Input adalah :
  • Tipe input
  • Fleksibel format
  • Kecepatan 
  • Akurat
  • Metode verifikasi
  • Mudah dikoreksi
  • Keamanan
  • Mudah digunakan
  • Kompatibel dengan sistem yang lain
  • Biaya yang ekonomis
Langkah-langkah Perancangan Input Secara Umum :
  • Menentukan kebutuhan Input dari sistem yang baru
  • Input yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat
  • Menentukan parameter dari Input
3. PERANCANGAN PROSES SISTEM
Tujuan dari Perancangan Proses Sistem adalah :
  • Untuk menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi yang benar
  • Untuk mengawasi proses dari sistem
Perancangan Proses Sistem ini bisa digambarkan dengan :
  • Sistem Flowchart
  • DFD
  • dll
Proses
  • Real Time
  • Batch
  • Online
  • Offline
4. PERANCANGAN DATABASE 
   Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system. Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya.

Alat Perancangan Database
  • ERD
  • Mapping
  • Normalisasi
Langkah-langkah Perancangan Database secara umum :
  1. Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru
  2. Menentukan parameter dari file database
5. PERANCANGAN KONTROL
   Tujuannya agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki keandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan serta kegagalan proses sistem.

Ancaman Sistem
  • Kesalahan manusia (lalai, kurang pelatihan)
  • Perangkat lunak yang bersifat merusak / menipu (Salami Technique, Trojan Horse, Logic Bomb, Worm, Virus)
  • Penyadapan
  • Pengaksesan yang tidak sah
  • Perubahan / kehilangan database
  • Kegagalan landasan teknologi
Jenis Kontrol
  • Pencegahan
  • Pendeteksian
  • Pengkoreksian
6. PERANCANGAN JARINGAN 
Langkah :
  1. Membuat segmen bidang usaha (berdasarkan geografis, departemen,    bangunan, lantai, dsb)
  2. Membuat sebuah model LAN
  3. Mengevaluasi LAN untuk menentukan apakah mereka cocok untuk tiap    segmen diseluruh usaha
  4. Interkoneksi segmen-segmen jaringan
Topologi :
  • Bus
  • Star
  • Ring
7. PERANCANGAN KOMPUTER 
Kelompok Komputer :
  • Mainframe
  • Mini Komputer
  • Mikrokomputer
Device :
  • Input
  • Output
  • Proses
  • Penyimpanan
B. KENDALA DALAM PERANCANGAN SISTEM
Perancangan Sistem Informasi harus memperhatikan sejumlah tekanan desain (forces design) :
  1. Integrasi (Integration)
  2. Jalur Pemakai / Sistem (User / System Interface)
  3. Tekanan Persaingan (Competitive Forces)
  4. Kualitas dan kegunaan Informasi (Information Quality and Usability)
  5. Kebutuhan-kebutuhan System (Systems Requirements)
  6. Kebutuhan-kebutuhan Pengolahan Data (Data Processing Requirements)
  7. Faktor-faktor Organisasi (Organizations Factors)
  8. Kebutuhan-kebutuhan Biaya Efektifitas (Cost Effectiveness Requirements)
  9. Faktor-faktor Manusia (Human Factors)
  10. Kebutuhan-Kebutuhan Kelayakan (Feasibility Requirements)
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

   Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis secara empiris, seorang peneliti membutuhkan pengumpulan data untuk diteliti secara lebih mendalam.

METODE PENGUMPULAN DATA
  1. WAWANCARA
       Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber, Jenis instrument pedoman wawancara.

    a. Wawancara Terstruktur
        Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.

    b. Wawancara Tidak Terstruktur
       Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.
  2. OBSERVASI
       Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi, jenis instrumen lembar observasi.

    a. Participant Observation
       Peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.

    b. Non Participant Observation
       Observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.

  3. ANGKET (KUESIONER)
       Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab, jenis instrument angket.
    Macam-macam angket :

    a. Angket tertutup, setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
    b. 
    Angket terbuka, dimana tidak terdapat pilihan jawaban, sehingga responden harus memformulasikan jawabannya sendiri.
    c. 
    Angket campuran, dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.

  4. STUDI DOKUMEN
       Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis, jenis instrumen daftar cocok / cek list.

    a. Dokumen Primer
       Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.

    b. Dokumen Sekunder
       Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.

  5. TES
       Test merupakan metode untuk memperoleh informasi tentang aspek dalam tingkah laku seseorang yang menggunakan pengukuran yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang iteliti, jenis instrumen Tes.
D. RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)
   
   Rapid Application Development (RAD) adalah strategi siklus hidup yang ditujukan untuk menyediakan pengembangan yang jauh lebih cepat dan mendapatkan hasil dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang dicapai melalui siklus tradisional (McLeod, 2002). RAD merupakan gabungan dari bermacam-macam teknik terstruktur dengan teknik prototyping dan teknik pengembangan joint application untuk mempercepat pengembangan sistem/aplikasi (Bentley, 2004). Biasanya, RAD digunakan ketika sistem baru diperlukan untuk mendukung fungsi bisnis baru perusahaan. Tujuan utama RAD adalah memangkas waktu pengembangan dan prosesnya dengan memasukkan pengguna dalam setiap fase yang digunakan dalam RAD.

4 FASE DALAM METODE RAD
  1. Requirement Planning
    Dari namanya sudah dapat kita simpulkan bahwa dalam fase adalah fase identifikasi serta perencanaan kebutuhan dalam sistem yang akan dirancang dalam sebuah perusahaan.

  2. User Design
    Dalam fase ini adalah mendesain dari hasil identifikasi yang telah didapatkan pada fase pertama atau menvisualisasikan gambaran bagaimana sistem itu yang dapat menggunakan banyak cara, salah satunya adalah membuat prototipe. 

  3.  Construction
    Dalam fase ini pengguna diikutsertakan dengan tujuan memberikan komentar yang dimana prototipe yang dibuat dengan fungsi-fungsi sudah dapat bekerja dan prototipe tersebut akan diberikan kepada pengguna atau user sehingga pengguna dapat merespon atau feedback sehingga kesalahan dapa diperbaiki.

  4. Implementation
    Tahap akhir dari fase yang dimana penyelesaian dari feedback yang didapat dan memperbaiki sistem sehingga jauh lebih baik dari sebelumnya.
KELEBIHAN RAD
  • Sanga tberguna dilakukan pada kondisi user tidak memahami kebutuhan kebutuhan apa saja yang digunakan pada proses pengembangan perangkat lunak.
  • RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya ,tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object) sehingga pengembang tidak perlu membuat dariawal lagi dan waktu lebih singka tberkisar antara 60 hari ­90 hari.
  • Karenamempunyaikemampuanuntukmenggunakankomponen yang sudahadadanwaktu yang lebihsingkatmakamembuatbiayamenjadilebihrendahdalammenggunakan RAD.
KEKURANGAN RAD
  • Proyek yang berskala besar, RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan jumlah tim yang baik.
  • RAD menuntut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen dalam aktivitas rapid fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem dalam waktu yang singkat. Jika komitmen tersebut tidak ada maka proyek RAD akan gagal.
Demikian pemaparan singkat tentang Perancangan Sistem, Perancangan Sistem Secara Umum, Kendala Yang Dihadapinya, Teknik Pengumpulan Data dan Rapid Application Development (RAD). Semoga dapat menambah wawasan kita semua... Sampai bertemu dipembahasan berikutnya..

Referensi :

Minggu, 22 Maret 2020

Laporan Hasil Analisis Sistem dan Konsep Perancangan Sistem/Desain Sistem

Selamat datang kembali di web saya,,, pada pertemuan kali ini kita akan membahas Laporan Hasil Analisis Sistem dan Konsep Perancangan Sistem  / Desain Sistem. Pada blog sebelumnya juga sudah dibahas tentang Laporan Hasil Analisis Sistem, disini akan kita bahas lagi. Secara umum konsep perancangan sistem dapat diartikan sebagai tahap setelah analisa siklus pengembangan sistem dan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional. Untuk lebih lanjutnya mari kita bahas satu per satu.

Analisis Hasil Penelitian
   Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam menganalisis hasil penelitian :

  1. Analisis Kelemahan Sistem
  2. Analisis Distribusi Pekerjaan
  3. Analisis Keandalan
  4. Analisis Dokumen
  5. Analisis Laporan
  6. Analisis Teknologi


Laporan Hasil Analisis
    Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah (Steering Committee) yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.
Laporan hasil analisis berupa :

  • Uraian alasan dan scope (batasan) analisis
  • Deskripsi sistem yang ada dan operasinya
  • Uraian tujuan (objektif) dan kendala sistem
  • Deskripsi tentang masalah-masalah yang belum teratasi dan potensi masalah
  • Uraian tentang asumsi-asumsi yang di ambil oleh analisis sistem selama proses analisis
  • Rekomendasi-rekomendasi sistem yang baru dan kebutuhan untuk desain awal
  • Proyeksi kebutuhan sumber daya dan biaya yang diharapkan termasuk dalam desain sistem baru atau memodifikasinya. Proyeksi ini termasuk kelayakan untuk proses selanjutnya.

   Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah :
  1. Analisis telah selesai dilakukan
  2. Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
  3. Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen
  4. Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap disain sistem atau menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi)
  5. Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada laporan hasil analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali kebenaran data yang telah diperoleh.
   Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada laporan hasil analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali kebenaran data yang telah diperoleh. 


Konsep Perancangan Sistem atau Desain Sistem
   Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut :
  1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
  2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
  3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
  4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
  5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi
  6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem


3 Bagian Perancangan Sistem
  1. Perancangan Database
    Merupakan sejumlah kumpulan-kumpulan sebuah data yang sudah tersimpan didalam media penyimpanan sekunder yang dipakai untuk menyimpan data-data panjang yang di gunakan sebagai input-an sistem. Kemudian data akan diolah menjadi data output atau keluaran sistem.
  2. Perancangan ProsesMerupakan penjelasan suatu proses bekerjanya sistem untuk melakukan suatu pengolahan data input menjadi data outpu menggunakan fungsi yang sudah direncanakan.
  3. Perancangan Interface
    Merupakan bagian dari software yang bisa digunakan oleh end user yang bisa di lihat pada layar monitor apabila sebuah program dijalankan.

Tujuan Perancangan Sistem

  1. Untuk memenuhi semua kebutuhan para pemakai sistem tersebut.
  2. Untuk memberi sebuah gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada si programmer.

Kedua tujuan tersebut berfokus pada sebuah perancangan atau desain sistem yang terperinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap yang nantinya akan digunakan sebagai pembuatan program komputer.
Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang analisis sistem harus mampu mencapai sasaran–sasaran sebagai berikut :
  1. Desain sistem harus bermamfaat, mudah untuk dipahami dan nantinya mudah untuk digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah diperolah, metode-metode harus mudah diterapkan serta informasi harus mudah dihasilkan dan mudah untuk dipahami.
  2. Desain sistem harus mendukung tujuan utama perusahaan/instansi.
  3. Perencanaan sistem harus efektif serta efesien untuk mendukung keputusan yang akan diambil oleh pimpinan, termasuk tugas-tugas lain-nya yang tidak dilakukan dengan menggunakan komputer.
  4. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangun yang terinci untuk masing komponen-komponen dari sebuah sistem informasi yang berupa data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian sistem.

Langkah-langkah Perancangan Sistem

  1. Physical System
    Physical system merupakan bagan alir sistem ( System Flowchart ) ataupun bagan alir dokumen ( Document Flowchart ).
  2. Logical Model
    Logical Model dapat digambarkan dengan menggunakan diagram arus data atau ( DFD ). DFD digunakan untuk menggunakan sistem yang sudah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika.




Referensi :

Minggu, 08 Maret 2020

Analisis Sistem

     Yang dimaksud dengan Analisis sistem ialah penguraian suatu sistem informasi yang sudah utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan dapat menidentifikasi. Dan menevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada sistem sehingga nantinya dapat dilakukan perbaikan atau pengembangan.

A. Pengertian Analisis Sistem

     Analisis sistem adalah tahapan penelitian terhadap sistem berjalan dan bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi serta memudahkan dalam menjalankan tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan sistem

B. Langkah-Langkah Didalam Analisis Sistem


     Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih terinci.
Pada tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya sebagai berikut :
  • Identify

yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :
    1. Mengidentifikasikan penyebab masalah
    2. Mengidentifikasikan titik keputusan
    3. Mengidentifikasikan personil-personil kunci
  • Understand

yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :
    1. Menentukan jenis penelitian
    2. Merencanakan jadwal penelitian
    3. Mengatur jadwal wawancara
    4. Mengatur jadwal observasi
    5. Membuat agenda wawancara
    6. Mengumpulkan hasil penelitian
  • Analyze

yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :
    1. Menganalisis kelemahan sistem
    2. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai)
  • Report

yaitu Membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :
    1. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan
    2. Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.
    3. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

C. Mengidentifikasi Masalah (Tugas Analis Sistem)

     Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari system tidak dapat dicapai. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi.


Tugas analis system Dalam Mengidentifikasi Masalah adalah :
  1. Mengidentifikasi Penyebab Masalah. Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aplikasi yang sedang dianalisisnya. Untuk aplikasi bisnis, analis sistem perlu mempunyai pengetahuan tentang sistem bisnis yang diterapkan di organisasi, sehingga dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah ini. Tugas mengidentifikasi penyebab masalah dimulai dengan mengkaji ulang terlebih dahulu subyek permasalahan yang telah diutarakan oleh manajemen atau yang telah ditemukan oleh analis sistem ditahap perencanaan sistem.
  2. Mengidentifikasi Titik Keputusan. Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga harus mengidentifikasikan titik keputusan penyebab masalah tersebut. Titik keputusan menunjukkan suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi. Analis sistem bila telah dapat mengidentifikasi terlebih dahulu titik-titikkeputusan penyebab masalah, maka dapat memulai penelitiannya dititik-titik keputusan tersebut. Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan dokumen paperwork flow atau form flowchart bila dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan.
  3. Mengidentifikasi Personil-personil Kunci. Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta lokasi terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil-personil kunci baik yang langsung maupun yang tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah tersebut. Identifikasi personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan mengacu pada bagan alir dokumen perusahaan serta dokumen deskripsi kerja (job description).

D. Menganalisis Hasil Sistem Analis


Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

1. Menganalisis Kelemahan Sistem
Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan :

  1. Apa yang dikerjakan ?
  2. Bagaimana mengerjakannya ?
  3. Siapa yang mengerjakan
Menganalisis kelemahan sistem sebaliknya dilakukan untuk menjawab pertanyaan :
  1. Mengapa dikerjakan ?
  2. Perlukah dikerjakan ?
  3. Apakah telah dikerjakan dengan baik ?
Sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru ditentukan oleh kriteria penilaian sebagai berikut :
  1. Relevance,
  2. Capacity,
  3. Efficiency,
  4. Timeliness,
  5. Accessibility,
  6. Flexibility,
  7. Accuracy,
  8. Reliability,
  9. Security,
  10. Economy,
  11. Simplicity

2. Menganalisis Kebutuhan Informasi Pemakai / Manajemen
Tugas lain dari analis sistem yang diperlukan sehubungan dengan sasaran utama sistem informasi, yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakainya perlu dianalisis.

D. Membuat Laporan Hasil Analis
     Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah (Steering Committee) yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.

Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah :
  1. Analisis telah selesai dilakukan
  2. Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
  3. Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen
  4. Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap disain sistem atau menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi)
  5. Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada laporan hasil analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali kebenaran data yang telah diperoleh.


Referensi :