Selamat berjumpa kembali guys,,, Dalam pertemuan kali ini kita akan membahas beberapak pokok bahasan yang sesuai dengan judul kita kali ini. Oke tampa panjang lebar mari kita bahas satu per satu....
Perancangan Sistem
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem.
Perancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : Perancangan sistem secara umum / perancangan konseptual, perancangan logikal / perancangan secara makro, dan yang kedua Perancangan sistem secara terperinci / perancangan sistem secara phisik. Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas Perancangan Sistem Secara Umum.
TUJUAN PERANCANGAN SISTEM
Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terinci)
A. PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM
Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.
Analisis sistem dan desain sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi menunjukkan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan dimodelkan selama fase analisis menyediakan dasar bagi desain sistem secara umum untuk dibuat. Fase analisis sistem merupakan investigasi dan berorientasi ke temuan.
Pada fase ini, profesional sistem harus sering membuat fitur yang baru atau berbeda dari model dasar yang dibuat selama analisis sistem.
Kuncinya adalah dapatkan atau tuliskan semua ke dalam kertas tanpa mencoba untuk memperbaiki desain sistem lebih awal. Aturannya adalah : berinteraksi dengan user, periksa dengan anggota tim, periksa dengan teknisi (pemrogram); desain ulang, periksa, periksa dan periksa kembali tetapi jangan coba-coba untuk membangun detail yang lebih rendah atau spec kecil selama fase ini. Semua ini akan dilakukan jika salah satu dari desain sistem secara umum sudah dipilih untuk implementasi.
TIGA KATEGORI DESAIN SISTEM
1. Global-Based Systems
Untuk mendesain sistem yang berbasis global (global-based) membutuhkan pemeriksaan secara seksama dan lengkap atau penggantian dari seluruh komponen desain umum.
2. Group-Based Systems
Sistem ini melayani cabang-cabang atau group user khusus dalam organisasi. Kelompok ini memiliki kebutuhan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan dan membuat keputusan yang tepat.
3. Local-Based Systems
Sistem ini khusus didesain untuk beberapa orang, sering satu atau dua, untuk aplikasi khusus tambahan. User memiliki PC dan ia direncanakan untuk memiliki sistemnya.
TAHAPAN PERANCANGAN SISTEM
1. PERANCANGAN OUTPUT
Perancangan output atau keluaran merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap unsur manusia yang membutuhkannya.
Tipe output dapat dibedakan :
- EksternalTujuan output untuk informasi diluar organisasi pemakai Contoh : faktur, check, tanda terima pembayaran, dll.
- InternalTujuan output untuk informasi dilingkungan organisasi pemakai Contoh : laporan-laporan terinci, laporan-laporan ringkasan, dll.
Yang harus diperhatikan dalam perancangan output :
- Tipe output (Eksternal, Internal)
- Isi output (keterangan atau informasi)
- Format output (berupa keterangan/narrative, tabel atau grafik)
- Frekuensi (banyaknya pencetakan dalam periode tertentu)
Langkah-langkah Perancangan Output Secara Umum :
- Menentukan kebutuhan Output dari sistem yang baru
- Output yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat.
- Menentukan parameter dari Output (lihat yang harus diperhatikan dalam perancangan Output)
2. PERANCANGAN INPUT
Tujuan dari Perancangan Input adalah :
- Untuk mengefektifkan biaya pemasukan data
- Untuk mencapai keakuratan yang tinggi
- Untuk menjamin pemasukan data dapat diterima & dimengerti oleh pemakai
Proses Input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu :
- Data capture / Penangkapan data
- Data preparation / Penyiapan data
- Data entry / Pemasukan data
Input yang menggunakan alat input tidak langsung mempunyai 3 tahapan utama, yaitu data capture, data preparation dan data entry. Sedangkan input yang menggunakan alat input langsung terdiri dari 2 tahapan utama, yaitu data capture dan data entry.
Tipe Input
- EksternalPada tipe ini pemasukan data berasal dari luar organisasi Contoh : faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi, dll
- InternalPada tipe ini pemasukan data hasil komunikasi pemakai dengan sistem Contoh : faktur penjualan, order penjualan, dll
Yang perlu diperhatikan dalam Perancangan Input adalah :
- Tipe input
- Fleksibel format
- Kecepatan
- Akurat
- Metode verifikasi
- Mudah dikoreksi
- Keamanan
- Mudah digunakan
- Kompatibel dengan sistem yang lain
- Biaya yang ekonomis
Langkah-langkah Perancangan Input Secara Umum :
- Menentukan kebutuhan Input dari sistem yang baru
- Input yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat
- Menentukan parameter dari Input
3. PERANCANGAN PROSES SISTEM
Tujuan dari Perancangan Proses Sistem adalah :
- Untuk menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi yang benar
- Untuk mengawasi proses dari sistem
Perancangan Proses Sistem ini bisa digambarkan dengan :
- Sistem Flowchart
- DFD
- dll
Proses
- Real Time
- Batch
- Online
- Offline
4. PERANCANGAN DATABASE
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system. Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
Alat Perancangan Database
- ERD
- Mapping
- Normalisasi
Langkah-langkah Perancangan Database secara umum :
- Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru
- Menentukan parameter dari file database
5. PERANCANGAN KONTROL
Tujuannya agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki keandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan serta kegagalan proses sistem.
Ancaman Sistem
- Kesalahan manusia (lalai, kurang pelatihan)
- Perangkat lunak yang bersifat merusak / menipu (Salami Technique, Trojan Horse, Logic Bomb, Worm, Virus)
- Penyadapan
- Pengaksesan yang tidak sah
- Perubahan / kehilangan database
- Kegagalan landasan teknologi
Jenis Kontrol
- Pencegahan
- Pendeteksian
- Pengkoreksian
6. PERANCANGAN JARINGAN
Langkah :
- Membuat segmen bidang usaha (berdasarkan geografis, departemen, bangunan, lantai, dsb)
- Membuat sebuah model LAN
- Mengevaluasi LAN untuk menentukan apakah mereka cocok untuk tiap segmen diseluruh usaha
- Interkoneksi segmen-segmen jaringan
Topologi :
- Bus
- Star
- Ring
7. PERANCANGAN KOMPUTER
Kelompok Komputer :
- Mainframe
- Mini Komputer
- Mikrokomputer
Device :
- Input
- Output
- Proses
- Penyimpanan
B. KENDALA DALAM PERANCANGAN SISTEM
Perancangan Sistem Informasi harus memperhatikan sejumlah tekanan desain (forces design) :
- Integrasi (Integration)
- Jalur Pemakai / Sistem (User / System Interface)
- Tekanan Persaingan (Competitive Forces)
- Kualitas dan kegunaan Informasi (Information Quality and Usability)
- Kebutuhan-kebutuhan System (Systems Requirements)
- Kebutuhan-kebutuhan Pengolahan Data (Data Processing Requirements)
- Faktor-faktor Organisasi (Organizations Factors)
- Kebutuhan-kebutuhan Biaya Efektifitas (Cost Effectiveness Requirements)
- Faktor-faktor Manusia (Human Factors)
- Kebutuhan-Kebutuhan Kelayakan (Feasibility Requirements)
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis secara empiris, seorang peneliti membutuhkan pengumpulan data untuk diteliti secara lebih mendalam.
METODE PENGUMPULAN DATA
- WAWANCARAWawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber, Jenis instrument pedoman wawancara.a. Wawancara TerstrukturDalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.
b. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden. - OBSERVASIObservasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi, jenis instrumen lembar observasi.a. Participant ObservationPeneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.b. Non Participant ObservationObservasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
- ANGKET (KUESIONER)Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab, jenis instrument angket.Macam-macam angket :a. Angket tertutup, setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
b. Angket terbuka, dimana tidak terdapat pilihan jawaban, sehingga responden harus memformulasikan jawabannya sendiri.
c. Angket campuran, dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka. - STUDI DOKUMENStudi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis, jenis instrumen daftar cocok / cek list.a. Dokumen PrimerDokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.b. Dokumen SekunderDokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.
- TESTest merupakan metode untuk memperoleh informasi tentang aspek dalam tingkah laku seseorang yang menggunakan pengukuran yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang iteliti, jenis instrumen Tes.
D. RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)
Rapid Application Development (RAD) adalah strategi siklus hidup yang ditujukan untuk menyediakan pengembangan yang jauh lebih cepat dan mendapatkan hasil dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang dicapai melalui siklus tradisional (McLeod, 2002). RAD merupakan gabungan dari bermacam-macam teknik terstruktur dengan teknik prototyping dan teknik pengembangan joint application untuk mempercepat pengembangan sistem/aplikasi (Bentley, 2004). Biasanya, RAD digunakan ketika sistem baru diperlukan untuk
mendukung fungsi bisnis baru perusahaan. Tujuan utama RAD adalah memangkas waktu pengembangan dan
prosesnya dengan memasukkan pengguna dalam setiap fase yang digunakan dalam
RAD.
4 FASE DALAM METODE RAD
- Requirement PlanningDari namanya sudah dapat kita simpulkan bahwa dalam fase adalah fase identifikasi serta perencanaan kebutuhan dalam sistem yang akan dirancang dalam sebuah perusahaan.
- User DesignDalam fase ini adalah mendesain dari hasil identifikasi yang telah didapatkan pada fase pertama atau menvisualisasikan gambaran bagaimana sistem itu yang dapat menggunakan banyak cara, salah satunya adalah membuat prototipe.
- ConstructionDalam fase ini pengguna diikutsertakan dengan tujuan memberikan komentar yang dimana prototipe yang dibuat dengan fungsi-fungsi sudah dapat bekerja dan prototipe tersebut akan diberikan kepada pengguna atau user sehingga pengguna dapat merespon atau feedback sehingga kesalahan dapa diperbaiki.
- ImplementationTahap akhir dari fase yang dimana penyelesaian dari feedback yang didapat dan memperbaiki sistem sehingga jauh lebih baik dari sebelumnya.
KELEBIHAN RAD
- Sanga tberguna dilakukan pada kondisi user tidak memahami kebutuhan kebutuhan apa saja yang digunakan pada proses pengembangan perangkat lunak.
- RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya ,tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object) sehingga pengembang tidak perlu membuat dariawal lagi dan waktu lebih singka tberkisar antara 60 hari 90 hari.
- Karenamempunyaikemampuanuntukmenggunakankomponen yang sudahadadanwaktu yang lebihsingkatmakamembuatbiayamenjadilebihrendahdalammenggunakan RAD.
KEKURANGAN RAD
- Proyek yang berskala besar, RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan jumlah tim yang baik.
- RAD menuntut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen dalam aktivitas rapid fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem dalam waktu yang singkat. Jika komitmen tersebut tidak ada maka proyek RAD akan gagal.
Demikian pemaparan singkat tentang Perancangan Sistem, Perancangan Sistem Secara Umum, Kendala Yang Dihadapinya, Teknik Pengumpulan Data dan Rapid Application Development (RAD). Semoga dapat menambah wawasan kita semua... Sampai bertemu dipembahasan berikutnya..
Referensi :
- http://ertie.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/49942/Perancangan+Sistem+Umum.pdf
- http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/metode-pengumpulan-data-dalam-penelitian
- https://youtu.be/03xWCWZQyps
- https://piyaneo.wordpress.com/2014/05/10/rapid-application-development-rad/
- https://youtu.be/l_QTy6N6LMM
- http://anggriawanbw.blogspot.com/2015/06/pengertian-kelebihan-dan-kekurangan-rad.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar