TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG SEMOGA BERMANFAAT

Senin, 04 Januari 2021

CARA MENGGUNAKAN GIT DAN GITHUB

 


Git adalah salah satu software penting dalam pengembangan website. Fungsi Git adalah untuk mengatur versi dari source code program Anda dengan memberikan tanda baris dan kode mana yang ditambah atau diganti. Di artikel ini kami akan membahas lengkap soal Git, dari cara install Git, cara login ke Git, hingga cara menggunakan Git.

Cara Install Git di Windows

Cara install Git di Windows terdiri dari 10 langkah. Berikut adalah penjelasannya:

1. Download File Git

Untuk menginstall Git, Anda perlu mengunduh file-nya terlebih dahulu di situs resminya. Download sesuai tipe sistem operasi pada komputer Anda. Apabila tipe sistem operasi komputer Anda 64bit,  pilih Git yang mendukung Windows 64bit. Tujuannya adalah agar tidak terjadi error saat proses instalasi Git.

2. Install Git

Setelah selesai mengunduh file Git, buka setup aplikasi Git untuk memulai proses instalasi. Halaman awal setelah Anda membuka setup aplikasi Git adalah tampilan Document License dari Git. Klik Next untuk melanjutkan instalasi.


3. Tentukan Lokasi Instalasi Git

Selanjutnya, pilih lokasi untuk install Git pada komputer Anda. Pada tutorial ini kami menginstall di lokasi C:\Program Files\Git. Setelah menentukan lokasi instalasi Git, klik Next untuk melanjutkan .


4. Pilih Komponen Tambahan

Kemudian pilih komponen tambahan untuk install Git. Fungsi komponen ini adalah untuk memperlancar penggunaan Git dan mendukung file dengan kapasitas besar. Sesuaikan komponen tambahan yang dipilih seperti pada gambar di bawah ini. Jika sudah klik Next untuk melanjutkan instalasi.


5. Tentukan Nama Aplikasi Git

Sebenarnya Anda bebas mengganti nama aplikasi Git yang akan ditampilkan pada Start Menu. Akan tetapi, demi kemudahan saat mencari aplikasi ini, sebaiknya gunakan nama Git saja.


6. Tentukan File Editor

Untuk mengedit script melalui Git, Anda memerlukan file editor. Anda bebas menggunakan file editor apa pun untuk dikombinasikan dengan Git. Pada tutorial ini, kami menggunakan Vim Editor. Klik Next apabila Anda sudah menentukan file editor yang akan Anda gunakan.


7. Atur Path Environment

Selanjutnya adalah pengaturan Path Environment. Path Environment berfungsi untuk mengeksekusi perintah perintah pada Git. Pilih Git from the command line and also from 3rd-party software agar saat menjalankan perintah Git dapat dikenali di Command Prompt (CMD) pada Windows.

8. Pilih Aplikasi SSH

Kemudian untuk mengeksekusi SSH, Anda bisa menggunakan aplikasi dari Git atau  dari platform lain seperti PuTTY dan Bitvise. Pada tutorial ini kami menggunakan Use OpenSSH, aplikasi default SSH dari Git. Klik Next untuk melanjutkan instalasi.

9. Pilih Line Ending

Selanjutnya, Anda perlu memilih pengaturan line ending. Pada tutorial ini kami memilih Checkout Windows-style, commit Unix-style line endings. Klik Next untuk melanjutkan instalasi.

10. Pilih Emulator Terminal

Setelah itu, Anda perlu memilih emulator terminal yang akan digunakan. Anda bisa menggunakan Command Prompt atau MinTTY. Karena ingin menggunakan Command Prompt, pada tutorial ini kami memilih Use Windows’ default console windows. Klik Next untuk melanjutkan instalasi.


11. Tentukan Opsi ekstra

Terdapat beberapa opsi ekstra yang bisa Anda pilih. Pertama, pilih Enable File System Caching agar Git memiliki fungsi system caching. Kedua, pilih Enable Git Credential Manager agar Git bisa dikombinasikan dengan aplikasi lain seperti Visual Studio, Android Studio, dan GitHub. Klik Next untuk melanjutkan instalasi.



12. Mulai Proses Instalasi

Setelah menambahkan konfigurasi ekstra pada Git, Anda bisa memulai proses instalasi Git. Klik Install untuk melanjutkan proses.



Berikut ini adalah tampilan proses instalasi Git. Tunggu hingga proses selesai dan Anda bisa menggunakan Git pada Windows.


13. Cek Versi Git

Setelah proses instalasi selesai, Anda perlu mengecek apakah instalasi Git berhasil atau tidak. Anda bisa mengeceknya melalui Command Prompt. Klik Win+R lalu ketik CMD untuk membuka Command Prompt seperti di bawah ini.




Selanjutnya masukkan perintah berikut untuk cek versi git dan cek apakah Git sudah terinstall di komputer Anda.

git --version

Jika Git berhasil terinstall, Anda akan melihat tampilan seperti di bawah ini yang menunjukkan versi Git. 



Cara Menggunakan Git

Setelah berhasil install ke Git, selanjutnya kami akan memberikan 10 langkah menggunakan Git. Berikut ini adalah sembilang langkah menggunakan Git.

1. Login Git

Untuk login ke Git, Anda bisa menggunakan akun GitHub, Gitlab, atau Bitbucket. Jika belum memiliki akun dari ketiga platform tersebut, Anda bisa mendaftarkan diri terlebih dahulu. Selanjutnya Anda bisa melakukan login awal pada Git  menggunakan Command Prompt  (Windows) atau Command Line (Linux) . Kemudian masukkan perintah-perintah yang akan kami jelaskan di bawah ini.

Selanjutnya, masukkan username GitHub Anda menggunakan perintah di bawah ini. Lalu tekan ENTER jika sudah benar.

$ git config --global user.name "UsernameAnda"

Kemudian masukkan email yang terdaftar di GitHub Anda menggunakan perintah di bawah  ini. Lalu tekan ENTER jika sudah benar.

$ git config --global user.email IsiDenganEmailAnda@gmail.com
Selanjutnya untuk memastikan proses login Anda berhasil, masukkan perintah berikut.

$ git config --list


2. Login Github

Langkah kedua dalam belajar menggunakan Git adalah Anda harus login ke dalam website GitHub. Github dan Git memiliki hubungan khusus, yaitu Git yang berperan sebagai version control system dan Github menjadi hosting atau sebagai penyimpan kode pemrograman.

Setelah Anda login, akan muncul tampilan dashboard dari GitHub seperti  gambar di bawah ini.


3. Buat Repository

Setelah berhasil login ke GitHub, Anda bisa mulai membuat repository. Klik tombol New pada menu Repositories untuk membuat repository baru.





Kemudian Anda akan diarahkan pada halaman untuk membuat repository baru seperti gambar di bawah ini.

Anda perlu mengisi detail informasi berikut:

  • Nama Repository : digunakan untuk identitas repository yang dibuat.
  • Deskripsi Repository : berfungsi untuk deskripsi dari repository yang dibuat.
  • Jenis Repository   : jenis repository  dibagi menjadi Public dan Private. Ketika Anda mengatur repository menjadi Public, orang lain dapat melihat repository yang Anda buat. Sebaliknya, jika Anda mengaturnya sebagai Private, repository tersebut hanya bisa diakses oleh Anda.
Setelah mengisi detail informasi di atas, klik Create Repository.

4. Buat Folder pada Windows

Selanjutnya, Anda perlu membuat folder pada local disk komputer Anda. Fungsinya adalah untuk menyimpan update file dari repository GitHub yang telah Anda buat.



5. Buka Folder Menggunakan Git Bash



Setelah berhasil membuat folder pada local disk komputer Anda,  buka folder tersebut dengan cara klik kanan lalu pilih Git Bash Here. Setelah itu, Command Prompt akan muncul seperti di bawah ini. 

6. Ubah Folder Menjadi Repository

Setelah itu, ubah folder tersebut menjadi repository menggunakan perintah berikut:

$ git init


7. Tambahkan File ke Repository

Untuk bisa menambahkan file ke repository GitHub, Anda perlu menerapkan langkah-langkah di bawah ini:

Buat file di folder yang sudah dibuat (Test Git). Contohnya, di sini kami membuat file index.php
Buka GitBash lalu masukkan perintah berikut:

$ git add index.php

Perintah tersebut tidak akan menghasilkan output apa pun.

8. Buat Commit 

Selanjutnya, Anda perlu membuat Commit. Commit berfungsi untuk menambahkan update file serta komentar. Jadi setiap kontributor bisa memberikan konfirmasi update file di proyek yang sedang dikerjakan. Masukkan perintah berikut untuk membuat Commit:

$ git commit -m "first commit"

Pada tutorial ini kami membuat first commit sebagai Commit pertama kami. Anda bebas membuat membuat nama Commit apa saja.


9. Remote Repository Github

Remote repository berfungsi untuk mengupload file yang telah Anda buat sebelumnya di local disk. Masukkan perintah berikut ini untuk melakukan remote repository:

$ git remote add origin git@github.com:UserNameGit/NamaRepository.git

Perintah di atas tidak akan menghasilkan output apa pun.


10. Push ke GitHub 

Langkah terakhir adalah push ke GitHub Push ini berfungsi untuk mengupload hasil akhir dari langkah-langkah di atas. Masukkan perintah berikut untuk melakukan push ke GitHub:

git push -u origin master

Perintah di atas akan menampilkan pop up sign in GitHub. Anda perlu login untuk melanjutkan proses push ke GitHub. 




Jika proses login berhasil, akan muncul tampilan Command Prompt seperti di bawah:

11. Cek File 

Setelah itu, cek repository yang telah Anda buat. Anda akan mendapati file-file yang telah ditambahkan sebelumnya. Pada tutorial ini kami menambahkan tiga file, yaitu index.php, single.php, dan README.txt. 


Kesimpulan

Cara menggunakan Git ini wajib diketahui dan dikuasai oleh semua developer karena akan sangat membantu dalam mengerjakan project pembuatan website. Demikian penjelasan tentang cara menggunakan Git. Jika masih ada pertanyaan, jangan sungkan untuk meninggalkan di kolom komentar. Jangan lupa juga subscribe untuk mendapatkan informasi terbaru dari kami.

MANAJEMEN KONFIGURASI SOFTWARE

 



Selamat datang kembali di blog saya,,, dalam pertemuan kali ini kita akan membahas tentang Manajemen Konfigurasu Software, oke langsung aja kita pelajari sama-sama.

MANAJEMEN KONFIGURASI SOFTWARE

Manajemen konfigurasi perangkat lunak (SCM), sering disebut juga manajemen perubahan (change management), adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengelola perubahan dengan mengidentifikasi produk/hasil kerja yang kemungkinan besar akan mengalami perubahan, membuat hubungan di antara mereka, menentukan mekanisme untuk mengelola berbagai versi produk kerja tersebut, mengendalikan perubahan yang terjadi, dan mengaudit dan melaporkan perubahan yang dilakukan.

Siapa yang melakukannya?

Setiap orang yang terlibat dalam proses pembuatan perangkat lunak terlibat dengan manajemen perubahan ini sampai batas-batas tertentu, tetapi posisi yang bersifat spesialist terkadang dibuat untuk mengelola proses SCM ini.

Mengapa hal ini penting?

Jika kita tidak mengendalikan perubahan, mkan perubahan yang akan mengendalikan kita. Dan itu bukan hal yang baik. Perubahan yang tidak terkendali akan sangat mudah membuat menjadikan project sotfware kita menjadi kacau. Akibatnya, kualitas perangkat lunak menjadi buruk dan proses delivery menjadi tertunda. Karena itu, manajemen perubahan (change management) adalah bagian penting dari manajemen mutu.

Apa saja langkah-langkahnya?

Karena banyak produk kerja yang dihasilkan ketika perangkat lunak dibuat, maka masing-masing produk/hasil harus diidentifikasi. Setelah itu, mekanisme untuk versi dan kontrol pada perubahan bisa dibuat. Untuk memastikan bahwa kualitas tetap terjaga ketika perubahan dilakukan, maka proses (perubahan) tersebut harus diaudit; dan untuk memastikan bahwa bagi mereka yang perlu tahu harus diberi tahu informasi tentang perubahan tersebut , maka harus dilakukan pelaporan.

Aktifitas SCM antara lain :

  • Mengidentifikasi produk pekerjaan yang cenderung berubah
  • Membangun hubungan di antara mereka
  • Mendefinisikan mekanisme untuk mengelola versi yang berbeda dari produk kerja
  • Mengontrol perubahan
  • Audit & melaporkan perubahan yang dibuat

Tujuan SCM

  • Mengidentifikasi perubahan
  • Mengontrol perubahan
  • Memastikan perubahan yang telah diimplementasikan

Kategori output

  • Program komputer untuk sumber dan dieksekusi
  • Dokumen untuk praktisi teknis dan pemakai
  • Data yang diisi kedalam program dan keluaran dari program

Sumber perubahan mendasar

  • Kondisi pasar
  • Tuntutan pelangan
  • Reorganisasi/perubahan struktur tim pengembang
  • Redefenisi sistem atau produk

Configuration Management (CM)

1. Versi baru perangkat lunak dibuat karena ada perubahan:
  • Sistem operasi yang berbeda pada mesin;
  • Adanya perubahan pada kemampuan (menawarkan  kemampuan yang berbeda;
  • Untuk kebutuhan tertentu.
2. Kaitan-kaitan CM untuk memenej pengembangan perangkat lunak meliputi:
  • Penggantian sistem pada sebuah aktifitas tim;
  • Bertujuan untuk mengontrol biaya dan melibatkan membuat perubahan pada sistem.
  • Melibatkan standar dan prosedur pengembangan aplikasi untuk memenej pengembangan perangkat lunak.
  • Merupakan bagian dari proses manajemen kualitas.
  • Hubungan CM, sistem perangkat lunak disebut juga  baselines sebagai titik awal untuk mengembangkan lebih  anjut.
  • Merupakan sebuah konsep manajemen konfigurasi perangkat lunak untuk mengontrol perubahan selama perubahan masih dapat dibenarkan

Standarisasi CM

  • CM selalu berdasarkan kepada standar yang diaplikasikan didalam sebuah organisasi.
  • Standar didefenisikan bagaimana item-item diidentifikasikan, bagaimana perubahan dikendalikan dan bagaimana memenej versi yang baru.
  • Standar external yang mungkin mempengaruhi seperti: standar IEEE.
  • Beberapa standar menerapkan proses pengembangan seperti model air terjun (waterfall), standar CM yang baru membutuhkan pengembangan yang evolusioner.

Frequent system building

  • Memudahkan untuk menemukan masalah yang berasal dari interaksi komponen dimulai awal proses.
  • Sebuah proses manajemen perubahan  yang diperlukan untuk menelusuri  masalah yang telah ditemukan dan diperbaiki.

Beberapa elemen dari Manajemen Konfigurasi Software (SCM)Software Configuration Management):

1. Component elements, sekumpulan dari tool yang dipasarkan dengan manajemen sistem data (seperti database) yang memungkinkan akses ke data tersebut dan melakukan pengaturan terhadap setiap item konfigurasi software.

2. Prosess elements, merupakan kumpulan dari prosedur dan tugas yang mendefinisikan pendekatan yang efektif untuk melakukan manajemen perubahan melibatkan semua yang terlibat dalam manajemen.

3. Construction elements, kumpulan dari tool-tool yang mengautomasi pembuatan software dengan memastikan validasi komponen yang layak (misalnya, versi yang benar).

4. Human elements, untuk mengimplementasikan SCM yang efektif, tim software harus menggunakan sekumpulan feature tool dan proses.

Elemen-elemen tersebut tidak saling eksklusif. Sebagai contoh, component elements bekerja bersamaan dengan construction elemens ketika proses perangkat lunak berjalan. Process elements memandu banyak aktivitas manusia yang terkait dengan SCM dan karenanya dapat dianggap sebagai human elements juga.

SCM Repository

SCM (Software Configuration Management) repository adalah sekumpulan mekanisme dan struktur data yang mengijinkan tim software untuk mengatur perubahan dalam cara yang effective. SCM repositoty menjalankan fungsi-fungsi berikut:
  • Integritas data (data integrity)
  • Berbagi inforasi (information sharing)
  • Intergrasi tool (tool integration)
  • Integrasi data (data integration)
  • Penegakan methodologi (methodology enforcement)
  • Standardisasi dokumen (document standardization)

Repository feature merupakan fitur-fitur yang dapat digunakan untuk melakukan fungsi dari pengaturan konfigurasi software. Berikut adalah beberapa feature dari SCM repository:

Versioning
-> Pada feature versioning, dilakukan penyimpanan semua versi software untuk memungkinkan pengaturan secara efektif untuk produk yang akan direlease dan untuk mengijinkan  developer untuk kembali ke versi sebelumnya.

Dependency tracking and change management
-> Repository mengatur hubungan yang sangat beragam antar data elemet yang disimpan di dalamnya.

Requirement tracing
-> Menyediakan kemampuan untuk melakukan pelacakan semua perancangan dan konstruksi komponen yang dihasilkan dari proses spesifikasi requirement.

Configuration management
-> Menjaga track dari sekumpulan konfigurasi yang merepresentasikan milestone dari proyek tertentu.

Audit trails
-> Menetapkan informasi tambahan mengenai kapan, bagaimana dan oleh siapa perubahan dibuat.




Referensi :

MANAJEMEN KUALITAS PROYEK PERANGKAT LUNAK

 

Selamat datang kembali guys,,, pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang manajemen kualitas suatu proyek,,, Oke tanpa panjang kebar langsu aja kita bahas satu per satu.

DEFINISI

Manajemen kualitas proyek merupakan knowledge area yang sulit untuk didefinisikan. ISO mendefinisikan kualitas sebagai “totalitas karakteristik dari sebuah kesatuan yang berhubungan dengan kemampuanya untuk kebutuhan kepuasan”. Para ahli lainnya mendefinisikan kualitas berdasarkan keselarasan terhadap kebutuhan dan kesesuaian untuk digunakan. Keselarasan terhadap kebutuhan berarti proses-proses dan produk proyek tersebut sesuai dengan spesifikasi tertulis. Sedangkan kesesuaian untuk digunakan berarti produk dapat digunakan sebagiamana mestinya.

Tujuan utama dari manajemen kualitas proyek adalah memastikan bahwa proyek akan memuaskan kebutuhan. Kualitas hendaknya dipandang sejajar dengan ruang lingkup, waktu dan biaya proyek. Jika para Stakeholder tidak puas dengan kualitas manajemen proyek atau produk yang dihasilkan, tim proyek akan melakukan penyesuaian pada ruang lingkup, waktu dan biaya untuk memuaskan kebutuhan dan harapan Stakeholder.

Untuk meraih kepuasan Stakeholder, tim proyek harus mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan seluruh Stakeholder dan memahami kebutuhan mereka baik yang diungkapkan maupun tertulis.

Proses Project Quality Management

Model atau cara ini digunakan menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis pada proses bisnis . Ini membangun dasar pondasi yang mana Continous Quality Management Model meneruskan mengadakan suatau analisis yang terhadap langkah-langkah dan proses dalam meningkatkan dan memanfaatkan kesempatan yang ada. Penggunaan kualitas dalam proyek konstruksi. Manajemen kualitas yang terpadu merupakan pendekatan yang umum di gunakan untuk mendapatkan suatu kualitas yang diinginkan. Dan kualitas suatu proyek adalah masalah yang khusus yang mana wajib memerlukan penafsiran yang khusus pula. Ada 6 (enam) lingkup dari pekerjaan proyek yang mana kualitas harus diuji dan diperiksa yaitu :
  • Kualitas dari penerangan dan keputusan dari klien
  • Kualitas dari proses disain
  • Kualitas Material dan komponen
  • Kualitas dari kumpulan proyek
  • Kualitas dari kegiatan management proyek
  • Management proyek sebagai rata rata dari peningkatan kualitas proyek

Terdapat tiga aktivitas utama dari manajemen kualitas proyek:

  1. Perencanaan kualitas (Quality Planning), mengidentifikasikan standard kualitas yang sesuai dengan disain proyek dan bagaimana memuaskannya.
  2. Jaminan kualitas (Quality Assurance), evaluasi periodic terhadap keseluruhan performa proyek untuk memastikan proyek akan memuaskan standard kualitas yang relevan.
  3. Pengendalian kualitas (Quality Control), memonitor hasil proyek tertentu untuk memastikan hasil tersebut sesuai denga standard kualitas relevan serta mengidentifikasikan cara untuk meningkatkan kualitas keseluruhan.

Perangkat lunak disebut berkualitas jika:

  • Bisa mengerjakan apa yang diinginkan oleh pemakainya
  • Memakai sumber daya komputer secara benar dan efisien
  • Mudah untuk dipelajari dan digunakan oleh pemakainya
  • Pengembang perangkat lunak bisa mendesain, menuliskan source code, melakukan uji coba (testing) dan memelihara (maintain) sistem tanpa kesulitan yang berarti

Jaminan Mutu

Melakukan peninjauan dari semua fitur yang ada dalam sistem selama sistem tersebut dalam keadaan produksi. Dilakukan dengan cara skoring terhadap semua fitur yang ada.


Pengendalian Mutu

Melakukan evaluaasi dari hasil pengujian sistem yang sedang berjalan, untuk menentukan langkah selanjutnya yang harus diambil agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.




Referensi :

MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

Okee,, selamat datang kembali, pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang Pengembangan Tim pada manajemen proyek perangkat lunak,, oke langsung aja gassss

MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

Adalah aktifitas dalam memanajemen rekayasa perangkat lunak, dimulai sebelum aktifitas teknis di inisialisasi dan berlanjut pada keseluruhan batasan, perkembangan dan pemeliharaan perangkat lunak komputer.

Ada 3 fokus manajemen proyek perangkat lunak (PL) :

  1. People (manusia)
  2. Problem (masalah)
  3. Process (proses)
  • Manusia > mempertinggi kesiapan organisasi PL untuk mengerjakan aplikasi yang semakin kompleks
  • Masalah > Objektifitas dan ruang lingkupnya harus ditetapkan, pemecahan alternatifnya harus dipertimbangkan, teknik dan batasanpun harus didefinisikan
  • Proses > memberikan suatu kerangka kerja dimana rencana komprehensif bagi pengembangan perangkat lunak.

KARAKTERISTIK PROYEK

  • Mempunyai tujuan yang jelas, menuju/membuat perubahan
  • Kegiatannya dibatasi oleh waktu; sifatnya sementara, diketahui kapan mulai dan berakhirnya
  • Dibatasi oleh biaya/budget
  • Dibatasi oleh kualitas
  • Biasanya tidak berulang-ulang
  • Memerlukan struktur organisasi temporari

PARA PEMAIN

  1. Manajer Senior > Menentukan isu-isu bisnis
  2. Manajer (Teknik) Proyek > Memimpin pembuatan proyek PL
  3. Pelaksana > Menyampaikan ketrampilan teknik yang diperlukan untuk mengembangkan Perangkat Lunak. 
  4. Pelanggan > Menentukan jenis kebutuhan bagi perangkat lunak.
  5. Pemakai Akhir > Yang menggunakan / berinteraksi dengan PL.

Pilihan-pilihan yang dapat diambil untuk menerapkan sumber daya manusia kepada sebuah proyek, dimana n manusia.
  • n manusia mengerjakan tugas-tugas fungsional yang berbeda sebanyak m dengan sedikit kombinasi kerja.
  • m < n , dimana m tugas dan n manusia sehingga tim informal terbentuk.
  • n orang diatur dalam t tim dimana setiap tim bertugas mengerjakan satu tugas fungsional atau lebih

Tim Software

Faktor yang harus diperhatikan ketika melakukan seleksi terhadap projek tim software adalah :
  • Tingkat kesulitan pada masalah yang akan diambil pemecahannya.
  • Seberapa besar kode, baris-baris program ataupun fungsi dari program tersebut.
  • Waktu tim tersebut untuk pengerjaan secara bersama-sama
  • Tingkat permasalahan yang dapat disederhanakan
  • Kualitas permintaan dan keandalan sistem yang akan dibangun
  • Tingkat permintaan sosialisasi (komunikasi) pada project

Struktur tim “terbaik” tergantung pada gaya manejemen sebuah organisasi . Ada 3 organisasi tim yang umum :

1. Demokratis Desentralisasi
Pemimpin tidak permanen, tugasnya pendek, koordinator berganti, keputusan dibuat oleh konsensus kelompok, komunikasi bersifat horisontal.

2. Terkontrol Desentralisasi
Pemimpin primer mengkoordinasi tugas khusus dan pemimoin sekunder bertanggung jawab atas sub-sub masalah. Komunikasi horisontal tapi kontrol dilakukan vertikal.

3. Terkontrol Sentralisasi
Koordinasi pemecahan masalah dilakukan di pimpinan puncak dan dibentuk tim internal, komunikasi secara vertikal.
  

PERENCANAAN  PROYEK PERANGKAT LUNAK

Aktifitas pertama dari perencanaa proyek PL adalah estimasi, meskipun estimasi merupakan sebuah seni tetapi ada beberapa teknik dalam membuat estimasi baik waktu maupun biaya. Ada beberapa komponen dalam membuat estimasi :

1. Project Complexity
Akan berpengaruh terhadap ketidakpastian yang inheren dalam perencanaan, walaupun kompleksitas merupakan pengukuran relatif bagi setiap pengembang, sebagai contoh pengembang yang terbiasa membuat aplikasi real time merasa kesulitan jika mendapatkan proyek aplikasi batch.

2. Project Size
Bila ukuran bertambah maka ketergantungan diantara elemen PL akan meningkat dengan cepat. Sehingga ukuran proyek PL akan mempengaruhi akurasi estimasi. Dekomposisi masalah merupakan salah satu teknik mengatasi proyek PL yang besar.

3. Structural Uncertainty
Akan berpengaruh pada resiko estimasi. Bila proyek masa lalu dapat dikerjakan secara komprehensif dan terdokumentasi dengan rapi maka estimasi dapat dilakukan dengan kepastian yang lebih tinggi. Jadwal dapat dibuat untuk menghindari kesulitas-kesulitan yang terjadi dimasa lalu dan resiko keseluruhan dapat dikurangi. 

Mengukur Kualitas

  • Correctness: Program harus beroperasi dengan benar, dimana perangkat lunak melakukan fungsi yang ditentukan.
  • Maintainability: Pemeliharaan memberikan kemudahan pada aktifitas dan perbaikan terhadap kesalahan sistem.
  • Integrity: Mengukur kemampuan sistem untuk menahan serangan terhadap keamanannya.
  • Usability: User Friendly


Referensi :