Selamat datang kembali di blog saya,,, dalam pertemuan kali ini kita akan membahas tentang Manajemen Konfigurasu Software, oke langsung aja kita pelajari sama-sama.
MANAJEMEN KONFIGURASI SOFTWARE
Manajemen konfigurasi perangkat lunak (SCM), sering disebut juga manajemen perubahan (change management), adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengelola perubahan dengan mengidentifikasi produk/hasil kerja yang kemungkinan besar akan mengalami perubahan, membuat hubungan di antara mereka, menentukan mekanisme untuk mengelola berbagai versi produk kerja tersebut, mengendalikan perubahan yang terjadi, dan mengaudit dan melaporkan perubahan yang dilakukan.
Siapa yang melakukannya?
Setiap orang yang terlibat dalam proses pembuatan perangkat lunak terlibat dengan manajemen perubahan ini sampai batas-batas tertentu, tetapi posisi yang bersifat spesialist terkadang dibuat untuk mengelola proses SCM ini.
Mengapa hal ini penting?
Jika kita tidak mengendalikan perubahan, mkan perubahan yang akan mengendalikan kita. Dan itu bukan hal yang baik. Perubahan yang tidak terkendali akan sangat mudah membuat menjadikan project sotfware kita menjadi kacau. Akibatnya, kualitas perangkat lunak menjadi buruk dan proses delivery menjadi tertunda. Karena itu, manajemen perubahan (change management) adalah bagian penting dari manajemen mutu.
Apa saja langkah-langkahnya?
Karena banyak produk kerja yang dihasilkan ketika perangkat lunak dibuat, maka masing-masing produk/hasil harus diidentifikasi. Setelah itu, mekanisme untuk versi dan kontrol pada perubahan bisa dibuat. Untuk memastikan bahwa kualitas tetap terjaga ketika perubahan dilakukan, maka proses (perubahan) tersebut harus diaudit; dan untuk memastikan bahwa bagi mereka yang perlu tahu harus diberi tahu informasi tentang perubahan tersebut , maka harus dilakukan pelaporan.
Aktifitas SCM antara lain :
- Mengidentifikasi produk pekerjaan yang cenderung berubah
- Membangun hubungan di antara mereka
- Mendefinisikan mekanisme untuk mengelola versi yang berbeda dari produk kerja
- Mengontrol perubahan
- Audit & melaporkan perubahan yang dibuat
Tujuan SCM
- Mengidentifikasi perubahan
- Mengontrol perubahan
- Memastikan perubahan yang telah diimplementasikan
Kategori output
- Program komputer untuk sumber dan dieksekusi
- Dokumen untuk praktisi teknis dan pemakai
- Data yang diisi kedalam program dan keluaran dari program
Sumber perubahan mendasar
- Kondisi pasar
- Tuntutan pelangan
- Reorganisasi/perubahan struktur tim pengembang
- Redefenisi sistem atau produk
Configuration Management (CM)
1. Versi baru perangkat lunak dibuat karena ada perubahan:
- Sistem operasi yang berbeda pada mesin;
- Adanya perubahan pada kemampuan (menawarkan kemampuan yang berbeda;
- Untuk kebutuhan tertentu.
2. Kaitan-kaitan CM untuk memenej pengembangan perangkat lunak meliputi:
- Penggantian sistem pada sebuah aktifitas tim;
- Bertujuan untuk mengontrol biaya dan melibatkan membuat perubahan pada sistem.
- Melibatkan standar dan prosedur pengembangan aplikasi untuk memenej pengembangan perangkat lunak.
- Merupakan bagian dari proses manajemen kualitas.
- Hubungan CM, sistem perangkat lunak disebut juga baselines sebagai titik awal untuk mengembangkan lebih anjut.
- Merupakan sebuah konsep manajemen konfigurasi perangkat lunak untuk mengontrol perubahan selama perubahan masih dapat dibenarkan
Standarisasi CM
- CM selalu berdasarkan kepada standar yang diaplikasikan didalam sebuah organisasi.
- Standar didefenisikan bagaimana item-item diidentifikasikan, bagaimana perubahan dikendalikan dan bagaimana memenej versi yang baru.
- Standar external yang mungkin mempengaruhi seperti: standar IEEE.
- Beberapa standar menerapkan proses pengembangan seperti model air terjun (waterfall), standar CM yang baru membutuhkan pengembangan yang evolusioner.
Frequent system building
- Memudahkan untuk menemukan masalah yang berasal dari interaksi komponen dimulai awal proses.
- Sebuah proses manajemen perubahan yang diperlukan untuk menelusuri masalah yang telah ditemukan dan diperbaiki.
Beberapa elemen dari Manajemen Konfigurasi Software (SCM)Software Configuration Management):
1. Component elements, sekumpulan dari tool yang dipasarkan dengan manajemen sistem data (seperti database) yang memungkinkan akses ke data tersebut dan melakukan pengaturan terhadap setiap item konfigurasi software.
2. Prosess elements, merupakan kumpulan dari prosedur dan tugas yang mendefinisikan pendekatan yang efektif untuk melakukan manajemen perubahan melibatkan semua yang terlibat dalam manajemen.
3. Construction elements, kumpulan dari tool-tool yang mengautomasi pembuatan software dengan memastikan validasi komponen yang layak (misalnya, versi yang benar).
4. Human elements, untuk mengimplementasikan SCM yang efektif, tim software harus menggunakan sekumpulan feature tool dan proses.
Elemen-elemen tersebut tidak saling eksklusif. Sebagai contoh, component elements bekerja bersamaan dengan construction elemens ketika proses perangkat lunak berjalan. Process elements memandu banyak aktivitas manusia yang terkait dengan SCM dan karenanya dapat dianggap sebagai human elements juga.
SCM Repository
SCM (Software Configuration Management) repository adalah sekumpulan mekanisme dan struktur data yang mengijinkan tim software untuk mengatur perubahan dalam cara yang effective. SCM repositoty menjalankan fungsi-fungsi berikut:
- Integritas data (data integrity)
- Berbagi inforasi (information sharing)
- Intergrasi tool (tool integration)
- Integrasi data (data integration)
- Penegakan methodologi (methodology enforcement)
- Standardisasi dokumen (document standardization)
Repository feature merupakan fitur-fitur yang dapat digunakan untuk melakukan fungsi dari pengaturan konfigurasi software. Berikut adalah beberapa feature dari SCM repository:
Versioning
-> Pada feature versioning, dilakukan penyimpanan semua versi software untuk memungkinkan pengaturan secara efektif untuk produk yang akan direlease dan untuk mengijinkan developer untuk kembali ke versi sebelumnya.
Dependency tracking and change management
-> Repository mengatur hubungan yang sangat beragam antar data elemet yang disimpan di dalamnya.
Requirement tracing
-> Menyediakan kemampuan untuk melakukan pelacakan semua perancangan dan konstruksi komponen yang dihasilkan dari proses spesifikasi requirement.
Configuration management
-> Menjaga track dari sekumpulan konfigurasi yang merepresentasikan milestone dari proyek tertentu.
Audit trails
-> Menetapkan informasi tambahan mengenai kapan, bagaimana dan oleh siapa perubahan dibuat.
Referensi :
- http://syafrizalriony.blogspot.com/2013/06/manajemen-konfigurasi-perangkat-lunak_6.html
- https://socs.binus.ac.id/2020/07/03/manajemen-konfigurasi-software/#:~:text=Manajemen%20konfigurasi%20perangkat%20lunak%20(SCM,hubungan%20di%20antara%20mereka%2C%20menentukan
- http://elearning.amikompurwokerto.ac.id/index.php/download/materi/0608127401-TI033-3/2017090608127401-Software_Configuration.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar